Suatu hari,
ketika Abraham sedang berada dalam kemahnya, tiba-tiba matahari terasa sangat
panas. Seperti biasanya Abraham duduk di depan pintu kemah dan Sara berusaha mengatur kemah
dengan baik supaya tidak terlalu panas. Dari kejauhan, Abraham melihat
5 orang laki-laki berjalan mendekati
kemahnya. Ternyata benar,mereka datang untuk
minta air minum. Setelah Ia bertemu dengan
orang-orang tadi, Ia berkata kepada
mereka " silahkan duduk
dan istirahat, sekarang aku akan mengambil
air dan roti untuk kalian makan. Sara menyediakan makanan yang lezat untuk para tamu yang datang
ke rumah mereka.
Ketika mereka sedang menikmati makan siang bersama, salah seorang dari
tamu bertanya kepada Abraham;
Dimanakah istrimu sekarang ?
Abraham menjawab, istriku ada di
dalam. "Sesungguhnya aku akan kembali
padamu tahun depan, dan istrimu sara
akan mempunyai seorang anak
laki-laki.
Kebetulan Sara mendengar dari dalam kemah,
maka tertawalah Ia dan berkata, Aku
sudah tua, mana mungkin
aku mempunyai anak ?
Abraham mendengar perkataan itu
dan Ia sadar bahwa tamunya itu
bukan manusia biasa tetapi tamunya
itu adalah Malaikat yang menyampaikan firman
Allah. Ternyata benar, Sara melahirkan seorang anak
yang diberi nama Ishak. Ishak dapat tumbuh menjadi anak laki-laki yang sehat dan kuat.Setiap
saat Abraham melihat Ishak, Ia selalu
teringat akan janji Allah.
Abraham
sungguh bahagia karena Allah menepati janji-Nya. Ia menjadi orang yang rajin
berdoa dan berbuat baik kepada sesama. Pada suatu hari,
Allah berfirman kepada Abraham;
" Abraham,
ambillah anakmu yang tunggal itu. Pergilah ke gunung Moria dan
persembahan anakmu di sana
sebagai kurban bakaran." Abraham
kaget mendengar firman itu, lalu ia
berkata dalam hati " Bukankah
Tuhan berjanji akan memberiku keturunan
yang banyak ? Setelah
merenung beberapa saat, Abraham menaati perintah Tuhan. Ia membawa Ishak ke
gunung Moria untuk dikurbankan. Abraham percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana
yang sangat baik untuknya.
Dalam
perjalanan, Ishak bertanya kepada
ayahnya " Bapa,
disini ada api dan kayu tetapi
dimanakah anak domba yang akan dikorbankan ? Mendengar
pertanyaan itu, hati Abraham sangat sakit.
Tetapi ia tidak menunjukan rasa
sedih kepada anaknya, lalu ia
menjawab ; Tidak usah kwatir, nak. Nanti Tuhan akan menyediakannya . Kemudian,
mereka meneruskan perjalanan ke tempat yang dituju.
Setelah mereka
tiba, Abraham membuat altar
dari batu dan menaruh kayu diatasnya, lalu
ia mengikat anaknya,
membaringkannya di
atas altar yang sudah dibuatnya dan mengambil pisau untuk membunuh Ishak. Pada
saat itu juga, Allah berfirman kepada Abraham
"Abraham, jangan kau bunuh anak itu.
Engkau telah menunjukkan kesetiaan kepadaKu melebihi segala sesuatu. Ketika
Abraham menoleh, ia melihat domba jantan
yang tersangkut disemak duri.
Domba itu kemudian dipersembahkan di atas altar
sebagai korban bakaran kepada Allah, kemudian
Abraham bersama Ishak dan
kedua pembantunya kembali ke
rumah dengan sukacita.